Where Is Feminism In Our Childhood?

Our most critical years, the years we learn to read, write, form opinions, learn to shout and make choices. The years we’re able to drive a car, to over-drink and over-smoke and make decisions that…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Loving and Loved

Cerita ini sama seperti cerita-cerita sebelumnya, cerita yang menyangkut hidup saya. Tapi, yang membuat ini berbeda adalah, cerita ini bisa dikatakan untold story. Karena, walau kerabat terdekat saya pun tidak mengetahui cerita ini. Cerita yang sangat menguras emosi, menceritakannya saja rasanya sulit, apalagi mendengarkannya. Kerabat terdekat saya hanya tahu bahwa, beliau, Buyut saya atau yang biasa disapa Kopang, adalah nenek yang paling tua di rumah. Padahal sebenarnya, beliau sudah seperti Ibu kedua saya semenjak saya pindah untuk bersekolah di Bali. Hubungan saya dengan beliau sama sulitnya seperti hubungan Ibu dengan anak perempuannya. Terlalu sering berdebat ketika dekat, dan sering merasakan rindu saat berjarak jauh. Bahkan saya sering merasa bahwa hubungan saya dengan beliau lebih dekat daripada hubungan saya dengan Ibu saya sendiri. Ikatan emosional yang begitu sulit untuk dijelaskan. Saat saya pindah ke Bali dan melanjutkan pendidikan sekolah dasar saya, beliau lah yang paling sibuk mengurusi saya. Mulai dari membangunkan saya untuk mandi, mengepangi rambut saya, sampai menyiapkan sarapan sebelum saya berangkat sekolah. Bahkan, ketika saya diwajibkan untuk bisa membuat kulit ketupat dari janur (tugas mata pelajaran seni budaya dan keterampilan), beliau dengan sabar mengajari saya tahap-tahap membuat kulit ketupat dari janur. Jika ada yang bertanya “siapakah Kopang ini?” Jawaban saya biasanya simple, Kopang adalah Nenek dari Papa saya. Tapi jawaban itu tidak sepenuhnya benar. Ya, memang betul bahwa beliau adalah Nenek dari Papa saya, namun, beliau adalah nenek tiri, yang di mana tidak memiliki hubungan darah secara langsung dengan Kakek maupun Papa saya. Tapi, apalah arti semua itu. Adanya hubungan darah ataupun tidak, sama sekali tidak menghilangkan rasa kasih sayang manusia kepada manusia lain. Karena menurut saya, kasih sayang atau cinta kasih lah agama dari semua agama yang ada di dunia. Kopang saya adalah bukti, bahwa kasih sayang akan menang di atas segala-galanya. Cinta kasih adalah akar, ibu pertiwi dan segala manifestasi perbuatan baik. Memang, badan kasar beliau sudah tidak lagi ada di dunia ini. Namun, segala rasa kasih sayang dan perhatian yang telah beliau limpahkan kepada cucu dan cicit-cicitnya tetap mengudara, bahkan tidak terlupakan. I was so blessed for having you in my life, Kopang.

Add a comment

Related posts:

5 Basic Rules for Ladies

I am tired of women complaining about not being treated as they want, by their partner or by those around them. That is certainly a reason to worry, but what concerns me even more is that they do not…

Struggling

It all started last year when I was looking for some other ways to bring income for our household. I searched and searched, then I downloaded an app that told you about various jobs that you could do…

Gta 5 rockstar games social club download

Download and play the latest Rockstar Games PC titles. Red Dead Redemption 2 for PC is available now on the Rockstar Games Launcher…. Showing Videos filtered by Grand Theft Auto V on PlayStation 5…