Ardor Online Hackathon 2018

Concurso de Lightweight Contracts com US $ 21.000 em prêmios para estimular a integração de negócios com a plataforma Ardor O Ardor Online Hackathon 2018 é a sua chance de competir por prêmios…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




TIDAK BOLEH SAKIT

SE aka Studi Ekskursi sekarang ini sudah menjadi hal lumrah begitu juga dengan jurusan saya Desain Interior UK Petra Surabaya.

Sebulan lalu, tanggal 9–16 Maret 2019 jurusan saya mengadakan SE Jakarta-Bandung. Unfortunately, saya tidak bisa ikut, bukan karena belum melunasi akomodasi sebesar 4.9 juta. Tapi karena H-1, saya terkena sakit muntaber. Awalnya, saya memaksa untuk tetap ikut, namun badan saya tidak bisa bohong. Malamnya, saya masuk IGD dan orang tua tidak merekomendasikan untuk ikut karena kondisi tersebut.

Setelah SE berakhir, saya berusaha menemui dosen yang terkait yaitu Kepala Prodi (KAPRODI) Desain Interior (Bu Laksmi) untuk menunjukkan dan menanyakan perihal kegiatan yang kata beliau, masuk nilai di mata kuliah Desain Interior Styling (DIS).

Di pertemuan ini, saya menanyakan bagaimana untuk mengejar ketertinggalan ini? Dalam jurusan saya, ada pilihan SE Jakarta-Bandung, SE Korea dan SE mandiri. Nah, si KAPRODI memberikan pilihan saya mengulang SE tahun depan atau SE mandiri yang bisa diambil tahun ini.

Pertemuan selanjutnya, saya memutuskan untuk mengikuti SE mandiri. Namun, ditolak oleh KAPRODI karena SE mandiri ini hanya diberikan bagi finansialnya bermasalah.

Beliau juga mengatakan, laporan ini tidak masuk nilai mata kulia DIS.

Akhirnya, saya diminta oleh beliau, untuk menyerahkan surat ijin kepada PIC dari SE ini sekaligus Wakil Dekan Fakultas , Bpk. Ronald. Dari sini saya disarankan dengan adanya SE Mandiri. Tetapi tetap dikonsultasikan lagi kepada KAPRODI. Saya pun membuat proposal dan surat permohonan yang sudah dilihat dan direvisi oleh Bpk. Ronald.

Setelah itu, saya membawa surat dan proposal ini untuk diajukan kepada KAPRODI.Namun, surat dan proposal tersebut sama sekali tidak dilihat. Bahkan beliau sempat meragukan kasus saya yang sakit ini, termasuk 1 teman saya yang opname di rumah sakit karena DBD. Ya maaf, orang bodoh mana yang mau berbohong dan sudah kehilangan uang 4.9 juta juga.

Intinya adalah SE Mandiri tetap diberikan hanya mahasiswa yang memiliki masalah finansial/orang yang kekurangan. Lalu bagaimana bisa terjadi dengan mahasiswa yang SE mandiri di Korea?

Akhirnya saya pun pulang. Tidak berselang lama, KAPRODI menelepon dan meminta saya kembali karena ia ingin melihat proposal pengajuan tadi.

Singkat cerita setelah diceramahi, beliau mengiyakan bahwa saya bisa melaksanakan SE Mandiri. Dan saya diminta berkonsultasi lagi dan meminta lembar pengesahan dengan Bpk. Ronald.

Keesokannya, saya mengontak Bpk. Ronald untuk konsultasi dan meminta lembar pengesahan. Namun, beliau mengatakan bila KAPRODI meminta saya untuk tetap mengulang SE tahun depan. Jadi, si KAPRODI ini menghubungi Bpk. Ronald dahulu dengan mengatakan seperti itu.

Semoga cerita ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi semuanya, agar menjaga kondisi jangan sampai sakit dan tidak berurusan dengan hal yang “tidak jelas”.

Terima kasih

Add a comment

Related posts:

Pengembara hutan

Mengembara ke gunung putih Mencari telaga kian kau mulai mengetuk untuk mengetok jalan tol Jalur lokasi tak terkirakan Sejauh manakah akan kau berlayar Mencari ke cintaan alam yg telah di…

How the Modern World Increases Your Likelihood of Mental Illness.

Mental health problems have become so common. Everyone has had their share of anxiety and depression. The world is more prosperous than it has ever been. But while our problems may no longer be…

Too Much or Too Little

We are in a time of change again. Many of us got used to a new way of working during the Covid lockdown, even if reluctantly at first. Others enjoyed it from the start whilst some railed against it…